DAFTAR ISI
Saat Anda memandangi langit pada malam hari, pernahkah Anda memperhatikan bentuk Bulan yang terlihat kadang berbeda setiap harinya? Bulan merupakan benda ruang angkasa yang menjadi satelit alami untuk bumi kita. Bulan akan muncul serta terlihat saat malam hari ketika langit mulai gelap. Ia akan terlihat kecil jika Anda melihatnya dari Bumi, karena jaraknya yang mencapai 384.400 kilometer. Lalu, Mengapa bulan sering terlihat berubah bentuk? Tentu saja bulan sering terlihat berubah bentuk. Karena bulan bergerak mengelilingi bumi. Sehingga bagian bulan yang mendapatkan sinar matahari juga akan berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan bentuk bulan seolah berbeda-beda.
Padahal bentuk bulan tetap sama, yaitu bulat. Bukan setengah lingkaran, sabit, apalagi datar. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Panduan Cari Fakta Tentang Bulan. Ada Apa dengan Bulan?
Mengapa Bulan Sering Terlihat Berubah Bentuk
Apakah bulan bergerak sehingga bentuknya berubah-ubah? Lalu, mengapa bentuk bulan selalu berubah dari hari ke hari? Mungkin terakhir kali, Anda melihat bulan dengan bentuk bola sempurna. Mirip seperti bakso yang terbang di langit. Tapi, terkadang bentuk bulan hanya terlihat setengah saja. Hal ini terjadi bukan karena bulan tertutup oleh awan, namun penyebabnya adalah fase bulan.
Apa itu fase bulan? Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan yang terlihat dari bumi. Perubahan tersebut bisa terjadi karena di luar angkasa, bulan bergerak mengelilingi bumi. Pergerakan dari bulan tersebut bernama revolusi bulan. Jika Anda mengetahui bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari, demikian juga dengan bulan. Bulan bergerak mengelilingi bumi dari arah barat menuju ke timur. Bulan membutuhkan waktu selama 29,5 hari untuk sekali berevolusi terhadap bumi.
Oke, kembali pada pembahasan awal. Mengapa bulan sering terlihat berubah bentuk dan apa saja fase bulan?
Tentu saja bulan sering terlihat berubah bentuk. Karena bulan bergerak mengelilingi bumi. Sehingga bagian bulan yang mendapatkan sinar matahari juga akan berbeda-beda. Nah, inilah penyebab bentuk bulan seolah berbeda-beda. Padahal bentuk bulan tetap sama, yaitu bulat. Bukan setengah lingkaran, sabit, apalagi datar. Secara umum bulan memiliki 8 fase, antara lain:
Fase Bulan Baru (New Moon)
Fase ini terjadi pada saat bulan menjadi konjungsi antara bumi dengan matahari. Maksudnya yaitu bulan menjadi jembatan yang ada di tengah-tengah bumi dan matahari. Pada fase inilah terjadinya gerhana matahari. Cahaya matahari yang seharusnya menyinari bumi, menjadi terhalang oleh bulan. Sehingga bagian bulan yang menghadap ke arah bumi, tidak terkena sinar matahari. Jadi Anda seolah-olah tidak melihat bulan sama sekali jika fase ini terjadi.
Awal Bulan/Bulan Sabit Awal (Waxing Cresent)
Setelah mengalami fase bulan baru, bulan bergerak meninggalkan titik tengah antara matahari dan bumi (konjungsi). Pada fase ini, hanya kurang dari setengah bagian bulan yang terkena sinar matahari. sehingga bagi Anda yang berada di bumi akan melihat bentuk bulan seperti bentuk sabit. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-1, 2 dan 3.
Fase Paruh Awal (First Quarter)
Bulan terus bergerak mengelilingi bumi dan kini bulan ada di seperempat lingkaran dari posisi awalnya. Karena posisi bulan sudah pas, maka bagian matahari yang bersinar pun terkena setengah bagian dari bulan. Sehingga Anda akan melihat bulan dengan bentuk setengah lingkaran pada fase ini. Fase paruh awal biasanya terjadi pada tanggal 6,7, dan 8.
Cembung Awal (Waxing Gibbous)
Fase selanjutnya yaitu waxing gibbous. Fase ini terjadi setelah melewati seperempat dari putaran bulan. Pada fase ini, bulan terletak agak belakang dari bumi. Bagian bulan yang terkena cahaya matahari yaitu tigaperempatnya saja. Sehingga Anda dapat melihat bulan yang berbentuk cembung. Fase waxing gibbous terjadi pada hari ke 10, 11, dan 12.
Bulan Purnama (Full Moon)
Fase bulan purnama merupakan fase yang terjadi saat matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus. Posisi ini mirip dengan fase first quarter. Namun, yang membedakannya yaitu bulan berada di belakang bumi. Sehingga cahaya matahari tertutup oleh bumi yang berukuran lebih besar. Alhasil, Anda akan melihat bentuk bulan yang bulat sempurna mirip bakso.
Ada satu hal yang unik dari fase full moon ini, yaitu bisa memunculkan fenomena gerhana bulan. Fase full moon biasanya terjadi pada hari ke-13, 14, dan 15.
Cembung Akhir (Wanning Gibbous)
Fase selanjutnya yaitu fase bulan kembali ke awal. Bulan terus bergerak ke arah barat, sehingga cahaya matahari tertutup sedikit dari bumi. Nah, Anda akan melihat bulan berbentuk cembung pada fase ini. Fase cembung akhir biasanya terjadi pada hari ke-17, 18, dan 19.
Paruh Akhir (Third Quarter)
Fase third quarter yaitu ketika posisi bulan sudah mencapai tiga perempat dari putaran. Karena letaknya tersebut, cahaya matahari hanya menyinari setengah bagian bulan. Sehingga Anda bisa melihat bentuk bulan setengah lingkaran pada fase ini. Fase third quarter biasanya terjadi pada tanggal 21, 22, dan 23.
Fase Hilal Akhir Bulan/Bulan Sabit Akhir (Wanning Cresent)
Pada fase ini, bentuk bulan kembali ke bentuk sabit. Bulan sudah hampir selesai mengelilingi bumi sebanyak satu putaran penuh. Fase wanning cresent ini biasanya terjadi pada tanggal 27, 28, dan 29. setelah melalui fase ini, bulan akan kembali ke posisi awal atau bulan baru yaitu ketika bulan ada di depan bumi dan kembali tidak terlihat.
Kesimpulan
Nah itulah alasan mengapa bulan sering terlihat berubah bentuk yaitu karena adanya fase dan tipe sudut pandang kita dari bumi. Jadi bentuk bulan yang selama ini Anda lihat, bukan karena tertutup awan. Lalu, mengapa bentuk bulan disebut bentuk bulan semu? Karena, walaupun di luar angkasa bentuk bulan adalah bulat, Anda dapat melihatnya dengan berbagai bentuk karena adanya fase bulan. Semoga bermanfaat.